Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Sang Introvert

Gambar
                                                Gambar oleh  pen_ash  dari  Pixabay     Kurang menyukai keramaian, cenderung tidak bisa berdebat mungkin merupakan hal kecil yang melekat pada diri ini. Ya, aku adalah seorang introvert, lebih tepatnya INFJ. INFJ merupakan salah satu dari enam belas tipe kepribadian dalam MBTI. MBTI adalah singkatan dari  Myers Briggs Type Indicator yang dikembangkan oleh Katherine Cook Briggs dan puterinya. Tes MBTI sendiri bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang dalam lingkungan dan INFJ adalah salah satunya. Dan jika kalian tahu INFJ merupakan salah satu tipe kepribadian yang cukup langka dengan presentase 1-3% dari populasi manusia di dunia.      Sebagai seorang INFJ aku cukup sulit untuk mengungkapkan pendapat apalagi untuk berdebat. Hal yang sering aku lakukan ketika berbeda pendapat pada sesuatu adalah diam.  Segala sesuatu yang menggelitik pikiranku ujung-ujungnya akan riuh di dalam pikiranku, maka dari itu menulis adalah salah

Hal Kecil Bernama "Syukur"

Gambar
  Photo by Ann on Unsplash Bogor, 9 Januari 2021      Hujan kala itu menyambut hari sabtu sedari dini. Rintik air yang menghujam, langit yang gelap, dan suhu yang dingin seakan melenakan diri untuk enggan beranjak dari tempat tidur. Jam pada layar ponsel telah menunjukkan pukul 06.00 tapi belum nampak cahaya cerah dari jendela. Hari itu sungguh memanjakan rasa malas diri ini. Niatan untuk mencuci baju yang telah ditunaikan hari sebelumnya, sedikit melegakan meski pakaian tak benar-benar kering. Memang beberapa hari kemarin aku tak bisa mencuci baju karena hujan yang terus menerus berdatangan, hingga pada Hari Jumat langit sedikit berbaik hati mempersilahkan matahari memancarkan cahaya beserta panasnya untuk bumi. Dan di hari yang tidak cerah inilah aku dapatkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang membuat tulisan ini lahir.      Sabtu ini diawali dengan UAS salah satu mata kuliah yang harus aku selesaikan. Persiapan yang (tak) siap, ya karena ujian di masa daring ini mahasiswa dimudahka

Kontemplasi

Gambar
     Jumat, 15 Januari 2021 dan jam pada layar laptop menunjukkan pukul 22.52 ketika tulisan ini diketik. Apakah kalian bertanya kenapa aku belum juga tidur? insomnia? overthinking? , hmm.. mungkin sedikit  seperti itu tapi malam ini ada satu kata kunci yang harus banget aku tulis.Kontemplasi. Dalam KBB, kontemplasi /kon.tem.pla.si/ n/ (renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh) dan bila diubah menjadi kata kerja /ber.kon.tem.pla.si/ v / merenung dan berpikir dengan sepenuh perhatian. Gambar oleh    Holger SchuĂ©  dari  Pixabay      Pernahkah kalian tiba-tiba terpikirkan akan hal yang sebelumnya tak kalian duga?, atau muncul pemikiran yang sangat baru?. Beberapa hari yang lalu tak sengaja aku menyimak video tentang seorang filsuf di youtube. Beliau adalah seorang dosen dari perguruan tinggi negeri islam di Yogyakarta. Dari penjelasan beliau ada benang merah yang aku ambil, bahwasanya berpikir dengan benar, lurus, dan kritis itu penting untuk menjalani hidup s

Menjalin Rasa

Gambar
 Teman hidup. Sudahkah kalian menemukannya? atau mungkin kini sudah bersamanya?, rasanya cukup sulit atau bahkan tidak mudah menemukan atau ditemukan olehnya. Entah kebetulan atau memang telah ditakdirkan namun rasanya semua telah direncanakan oleh-Nya. Kalau kata Tulus dalam lirik lagunya, "Di dekatnya aku lebih tenang, bersamanya jalan lebih terang", mungkin begitu rasanya. Photo by Kelly Sikkema on Unsplash Sahabat hati di segala kondisi, benarkah seperti itu? Apakah dia benar-benar tau semua kondisimu? bahkan untuk kondisi baru yang  belum pernah ia ketahui. Mengikrarkan seseorang menjadi sahabat saja tidaklah cukup. Perlu komunikasi, pengertian, toleransi, bahkan kesabaran untuk tetap mempertahankan frekuensi yang sudah ada. Itulah mengapa perlunya " grow as we go ", bila ingin menetap untuk jangka waktu tak terbatas dengan seseorang, bertumbuh seiring berjalannya waktu dan terus belajar adalah hal yang penting. Buka mata, buka telinga, peka kan hatimu. Pernah

Sampai Di sini

Gambar
Harus kukatakan apalagi Harus kujelaskan bagaimana lagi Kata-kata ku telah habis Kini akan ku tepis Semua tangis ini Kau yang abaikan suara hati Kau yang hadir sebagai mimpi Lihatlah air mata ini Dia sanggup jelaskan rasa ini Namun mengapa kau tak juga tahu? Cukupkah sampai disini? Kutanya lagi Apakah sampai disini?