Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Membersamai

Gambar
Source : Dokumen Penulis  Kau tau? Mungkin aku sedang mencoba berjalan sendirian Hingga tak sadar bila kini kutersesat Tak tau arah tujuan dan buatku kacau Menjadikan apa yang kukerjakan jadi sia-sia Ya..... Kadang  aku merasa bingung Bingung apa yang harus kukerjakan terlebih dahulu Antara mimpi dan realita Bagaimana caranya agar berjalan beriringan? Aku belum tau caranya Aku masih berada di persimpangan Tunjukkan kemana harus kumelangkah Ajari aku untuk percaya pada diriku Percaya pada mimpi dan proses Bila benar aku tersesat, temani aku Bersamai aku turutlah bersamaku Karena kau lebih tau Karena kau mampu Menembus ketersesatan ini Ayo kita cari jalan yang lain Untuk sampai pada cita dan masa depan Yang tlah lama didambakan

Cukuplah

  Senyum itu Senyum yang selalu membekas Selalu teringat Terlukis di sudut hati      Jemari itu     Jemari halus itu     Menggenggam ku erat     Bawa aku ke negeri dongeng Ajaklah aku Ajak aku tuk lupakan lara ini Ajari aku sahabat Tuk tersenyum lagi  Seperti dahulu     Tahukah kau ?     Aku memelukmu setiap malam     Ku peluk kau dengan butiran doa     Apakah kau rasakan itu? Kau sahabat,sahabat,dan sahabat Tak berdayanya aku tuk khianatinya dengan cinta Cukuplah kau ada disini Ikhlas ku mungkin itu gambaran rasa ini padamu     Tak perlu aku miliki mu sekarang     Asalkan ku bisa selalu bersama mu     Tak apa kini kau dengan lainnya     Asalkan kelak kau jadi sahabat dalam hidupku

Penghujung Februari

Gambar
Detik kini telah menjadi menit, menit mengumpul menjadi jam, lalu jam mengerucut menjadi hari, hari tak lelah merajut menjadi bulan dan bulan menyatu menjadi tahun begitu seterusnya. Tak terasa tahun-tahun hampir menjadi kenangan, mengapa kenangan? karena sebuah pertemuan yang telah berjalan sekian lama hampir menemui pisahnya. Kurasa semua memiliki masanya sendiri-sendiri, dan semua kata yang terangkai menjadi paragraf pun tak akan sanggup melukiskan setiap waktu yang telah terlewati, entah terlewati dengan tawa ataupun yang terlewati dengan tangis. Biarkan semua berjalan dengan seharusnya, jangan paksa dengan keinginan yang tak seharusnya.  Sumber: Dokumen penulis Bila masa pertemuan itu harus digantikan oleh perpisahan biarkan, biarkan itu terjadi. Karena sesungguhnya dari perpisahan itu akan ada pertemuan-pertemuan yang lain lagi. Bila bulan ini telah sampai pada ujungnya biarkan saja, karena akan ada awal bulan yang baru untuk dijalani. 28022017 (Ditulis ketika penulis memasuki ma

Dewi Malam

Pada kelopak bunga itu, aku titipkan sebuah rindu Menanti hari menuju senja Kelopak itupun kuncup Nampaknya ia tak mau matahari direnggut malam Sebab bila hari tlah berkerudung hitam Ia hanya menjadi dewi malam Sendiri bersenandung lirih Menangis diantara bintang-bintang Memeluk dingin diantara cahaya rembulan